PEMBANGUNAN PERTANIAN BERWAWASAN LINGKUNGAN HIDUP , ALTERNATIF MENUJU KEHIDUPAN YANG BERKESINAMBUNGAN
A.Pendahuluan
Seiring dengan pertumbuhan penduduk,maka upaya peningkatan produksi pangan juga semakin meningkat.Bukan hanya permintaan dan kebutuhan pangan yang semakin meningkat tetapi masalah distribusinya perlu merata.Pendayagunaan sumber daya pertanian menjadi kunci dalam meningkatkan produktivitas pertanian,sehingga sumber daya yang terbatas itu harus dialokasikan seefisien mungkin.Pengelolaan lahan peranian yang tidak bijaksana dan tidak mengacu ke depan akan berakibat menurunnya kualitas sumber daya air itu sendiri,yang akhirnya berpengaruh terhadap produktivitas pertanian.
Untuk tujuan tersebut diatas, digalakkan gerakan yang sangat tajam untuk meningkatkan produksi pertanian yang dikenal dengan revolusi hijau(green revolution).Gerakan ini tidak lain dari upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian agar dapat menghasilkan produksi yang optimum sesuai dengan sumber daya yang tersedia.
Sejarah telah menunjukkan bahwa penerapan pertanian modern telah memberikan kontribusi yang positif terhadap peningkatan produktivitas pertanian dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.Namun demikian teknologi pertanian dengan input zat kimia telah memperlihatkan efek negatif, membuat kesenjangan dengan kepentingan dalam jangka panjang.Istilah polusi,degradasi,erosi,kontaminasi,keracunan dan sebagainya adalah beberapa contoh kasus penting yang telah menjadi serius.Ini menunjukkan bahwa dampak lingkungan dari penerapan teknologi pertanian yang intensif,telah menjadi salah satu isu penting terutama dalam kerangka pengembangan sistem pertanian yang berwawasan lingkungan hidup.
Kabupaten Takalar beberapa tahun terakhir ini telah berhasil mengembangkan varitas unggul dari tanaman jagung kuning selain padi tentunya.Euforia keberhasilan mengembangkan jagung kuning rupanya telah melanda para petani didaerah ini.Bahkan sudah tidak jelas lagi mana yang menjadi komoditas utama,padi ataukah jagung kuning.Hanya musim tanamlah yang menjadi pembedanya.
Ada trend yang berkembang dikalangan petani di Takalar saat ini,lahan sawah setelah ditanami padi satu kali musim tanam,diolah kembali untuk ditanami komoditas jagung kuning sampai 2 kali musim tanam.Fenomena ini secara langsung tentunya akan menguras unsur hara tanah.Kenyataan ini,jika tidak diantisipasi sedini mungkin akan menyebabkan menurunnya daya dukung sumber daya alam khususnya tanah(lahan) dan air yang akan mengancam kehidupan petani kita di masa yang akan datang.
Dalam konsep pertanian berwawasan lingkungan hidup,pembangunan pertanian tidak hanya memperhatikan aspek ekonomi,tetapi juga aspek lingkungannya.Atinya dampak negatif terhadap lingkungan hidup harus senantiasa diperhitungkan dalam analisa usaha tani. Kita tidak ingin keberhasilan yang memayungi petani kita saat ini akan menjadi bumerang pada anak cucu kita dimasa yang akan datang.
B.Konsep dan definisi pertanian berwawasan lingkungan
Konsep pembangunan pertanian berwawasan lingkungan hidup telah berkembang sangat jauh dan bervariasi tergantung pada sudut pandang,konteks permasalahan yang dihadapi.Kalangan pemerintah dan birokrasi memandang bahwa sustainabel dibidang pertanian secara sederhana diartikan sebagai suatu kondisi keamanan pangan(food security),dan kecukupan pangan sepanjang waktu(self-sufficiency overtime).
Dari beberapa sudut pandang pakar lingkungan hidup dapat diartikan bahwa dalam mengevaluasi isu sustainabilitas dan pembangunan pertanian yang sustainabel paling tidak harus mencakup 3 unsur penting,yaitu:(1) mampu menyediakan kebutuhan makanan dan gizi dasar bagi penduduk,(2)mempertahankan dan atau meningkatkan keuntungan usaha tani serta meningkatkan kualitas kehidupan petani dan masyarakat secara keseluruhan,(3)mempertahankan dan atau meningkatkan kualitas lingkungan hidup terutama sumber daya tanah dan air.Dalam hal ini biaya sosial atas lingkungan hidup yang ditimbulkannya harus diperhitungkan.
C.Pertanian organik yang ramah lingkungan
Pertanian organik adalah sistem pertanian holistik dan terpadu.Artinya memaksimalkan bahan alami,menagngalkan agrokimia(bahan kimia sintesis pertanian) dan benih atau asupan yang mengandung bahan rekayasa genetika.
Semua lahan dapat dikembangkan menjadi lahan pertanian organik.Terutama lahan tradisional atau hutan alam yang tidak pernah mendapatkan asupan bahan kimia.Namun,bila lahan yang digunakan bekas pertanian konvensional maka perlu dilakukan konvensi lahan.Konvensi lahan bertujuan untuk mengurangi sisa bahan kimia dan pemulihan unsur fauna dan mikro-organisme tanah.Lamanya,tergantung intensitas pemakaian bahan kimia sebelumnya.Untuk budidaya tanaman semusim dibutuhkan masa transisi selama dua tahun.Sedangkan untuk tanaan tahunan membutuhkan waktu selama tiga tahun.
Lahan produksi pertanian organik perlu dijaga dari polusi sistem pertanian konvensional.Perlindungan lingkungan dan kesuburan tanah harus ditingkatkan.Caranya dengan melakukan daur ulang bahan dan hasil pertanian serta penanaman aneka tanaman yang bermanfaat bagi pertanian organik,seperti strip rumput untuk penahan erosi tanah.Sedangkan untuk pengendalian hama penyakit digunakan kenikir,kemangi,tephrosia,lavender,dan mimba.Prinsip pertanian organik selalu mencerminkan adanya tumpangsari,pergiliran tanaman,pemulsaan,rekayasa teknik menanam,dan manajemen demi keanekaragaman varietas.
D.Implikasi kebijaksanaan pembangunan pertanian berwawasan lingkungan
Dalam mewujudkan pembangunan pertanian berwawasan lingkungan(PBBL)ditempuh dengan penerapan metode dan sistem pertanian yang ramah lingkungan.Pendekatan ini dimaksudkan sebagai perubahan atau perbaikan sistem dalam proses produksi baik dalam pemakaian input,proses produksi dan pasca panen yang dipakai secara simultan mendorong sistem yang berkelanjutan.
Dengan mengamati efek yang ditimbulkan oleh aktivitas pertanian terhadap lingkungan hidup sekarang ini,sistem pertanian alternatif tentunya perbaikan dan perubahan sistem pertanian intensif moderen sekarang ini.Sistem pertanian alternatif bisa berupa:(1)pertanian yang menggunakan input kimia yang lebih sedikit sehingga meminimalkan efek yang ditimbulkannya,(2)mengembangkan sistem pertanian yang ramah lingkungan seperti penggunaan pola tanam,rotasi tanaman yang sesuai,penerapan hama terpadu serta penggunaan teknologi yang menitikberatkan pada pengembangan potensi alam untuk menghasilkan produksi yang optimal,(3)memelihara dan mencapai kesuburan tanah untuk produksi yang optimum dan bergantung pada sumber daya yang dapat diperbaharui,(4)menyelenggarakan sistem pertanian organik yang ramah lingkungan dengan cara memaksimalkan bahan alami dan menanggalkan agrokimia(kimia sintesis pertanian).
Akhirnya semuanya kembali kepada manusia sebagai mahluk yang paling bertanggungjawab terhadap pengelolaan alam dan lingkungan hidup dimuka bumi ini,apakah hanya akan menyisakan cerita manis tentang keasrian alam terhadap anak cucu dimasa yang akan datang ataukah mempersiapkan lingkungan hidup yang sustainabel(berkesinambungan) dan dapat menjamin kehidupan anak cucu kita dimasa yang akan datang.